Pages

Selasa, 11 Desember 2012

EFFICIENCY, MARKET AND GOVERNMENTS

POSITIVE AND NORMATIVE ECONOMICS
Positive economics adalah pendekatan ilmiah untuk analisis yang menetapkan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel ekonomi. Teori positif mencoba untuk bersikap objektif, sehingga tidak ada prasangka tentang apa yang baik atau buruk atau apa yang harus dicapai. Ini hanya merumuskan hipotesis dari "Jika ... maka" yang dapat diperiksa terhadap fakta-fakta.
Pendekatan normatif didasarkan pada pertimbangan nilai tentang apa yang diinginkan atau apa yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Teori normatif dimulai dengan kriteria yang telah ditentukan dan digunakan untuk menentukan kebijakan terbaik untuk mencapai kriteria tersebut. Pendekatan ini, tidak seperti pendekatan positif, tidak bersifat objektif.
Pendekatan positif dan normatif, keduanya berguna, dan bahkan ada ketergantungan tertentu antara dua pendekatan tersebut. Teori normatif tidak dapat membuat rekomendasi untuk mencapai hasil tertentu tanpa sebuah teori yang mendasari perilaku manusia.
Pendekatan normatif berguna bagi pendekatan positif dalam mendefinisikan isu-isu yang relevan.

NORMATIVE EVALUATION OF RESOURCE USE: THE EFFICIENCY CRITERION
Efisiensi adalah kriteria normatif untuk mengevaluasi dampak dari penggunaan sumber daya bgi kesejahteraan individu. Kriteria efisiensi mencapai kepuasan ketika sumber daya yang digunakan selama setiap periode waktu tertentu sedemikian rupa membuatnya tidak mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang tanpa mengurangi kesejahteraan orang lain. Dikembangkan oleh ekonom Italia Vilfredo Pareto (1848-1923).
Bagi sebagian besar orang, efisiensi berarti memperoleh hasil yang diinginkan dengan usaha atau beban yang minimum. Yang identik dengan ini adalah meminimalkan upaya yang sia-sia-sesuatu yang tidak mendatangkan hasil yang bermanfaat.
Kita mulai dg menggunakan kriteria efisiensi. Pertama, asumsikan bahwa kesejahteraan setiap individu meningkat seiring jumlah barang dan jasa yang ia konsumsi per tahun. Produksi ekstra akan memungkinkan beberapa orang untuk mengkonsumsi lebih banyak tanpa mengurangi jumlah yang dikonsumsi oleh orang lain. Akibatnya, akan ada kemungkinan untuk membuat beberapa individu lebih baik tanpa merugikan orang lain dengan menghindari pemborosan produksi.
Aspek penting lain dari efisiensi adalah kebebasan untuk terlibat dalam pertukaran yang saling menguntungkan. Jika Anda bebas untuk terlibat dalam transaksi untuk memperoleh keuntungan, Anda bisa mendapatkan kepuasan lebih banyak dari penghasilan Anda. Kebebasan dalam perdagangan oleh karena itu merupakan aspek penting dari efisiensi.
Kendala yang menjadi penghalang sumber daya digunakan dan diperdagangkan sedemikian rupa untuk memberikan keuntungan bersama akan mencegah pencapaian efisiensi. Ketika efisiensi dicapai, keuntungan bersama dari realokasi sumber daya dalam penggunaan produktif atau melalui pertukaran lebih lanjut barang dan jasa antara individu-individu adalah tidak mungkin lagi.
Banyak masyarakat berpendapat bahwa tidak semua perdagangan yang saling menguntungkan harus diperbolehkan. Individu tersebut menuntut agar kekuasaan pemerintah digunakan untuk mencegah pertukaran yang mereka dapati tak dapat dibenarkan secara moral.
Kriteria efisiensi didasarkan pada pertimbangan nilai dasar bahwa individu harus diizinkan untuk mengejar kepentingan dirinya sendiri, asalkan tidak ada yang dirugikan dalam proses tersebut.

 Marginal conditions for efficiency
Setiap barang ekonomi yang tersedia dlm kuantitas tertentu, akan memberikan sejumlah kepuasan bagi mereka yang mengkonsumsinya. Ini adalah Total Social Benefit. Marginal Social Benefit suatu barang adalah manfaat tambahan yang diperoleh dari pembuatan satu unit tambahan barang. Marginal Social Benefit dapat diukur sebagai sejumlah uang maksimum yang diberikan oleh seseorang untuk mendapatkan unit tambahan dari barang tersebut.
Total Social Cost adalah nilai dari semua sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah barang tertentu. Marginal Social Cost adalah jumlah uang minimum yang dibutuhkan untuk mengganti kerugian pemilik input yang digunakan dalam produksi barang untuk membuat satu unit barang tambahan. Dalam menghitung MSC, asumsikan bahwa output diproduksi pada Minimum Possible Cost, dengan teknologi yang sudah tersedia.
 
 
Gambar 2.1A menunjukkan MSB dan MSC dari pembuatan berbagai kuantitas roti. Gambar 2.1B menunjukkan TSB dan TSC dari produksi roti. MSB adalah , dimana  adalah perubahan manfaat sosial suatu barang dan  adalah penambahan satu unit output. Marginal Social Benefit diukur dari slope kurva TSB pada setiap titik. Demikian pula, MSC, , diukur dari kemiringan kurva TSC pada setiap titik.
Output efisien dapat ditentukan oleh perbandingan MSB dan MSC-nya pada berbagai tingkat output. Lihatlah pada output Q1=10.000 pada gambar 2.1A. Tingkat output bulanan ini tidak efisien karena MSB melebihi MSC-nya.
Marginal Net Benefit adalah perbedaan antara MSB dan MSC-nya. Ketika Marginal Net Benefit positif, keuntungan tambahan dari alokasi lebih banyak sumber daya untuk produksi suatu barang adalah mungkin.
Setiap kali MSB suatu barang melebihi MSC-nya, akan mungkin membuat paling tidak satu orang lebih baik tanpa merudikan orang lain dari produksi barang dalam jumlah lebih banyak. Keuntungan bersih dari pengalokasian sumber daya untuk produksi tambahan suatu barang terus menuju ke titik dimana MSB suatu barang turun sama dengan MSC-nya. Jika tambahan sumber daya yang dialokasikan untuk memperbanyak produksi barang per bulan di luat titik tersebut, MSC akan melebihi MSB. Marginal Net Benefit dari tambahan penggunaan sumber daya tersebut akan menjadi negative.
Kondisi marjinal untuk alokasi sumber daya yang efisien oleh karena itu mengharuskan sumber daya dialokasikan untuk memproduksi setiap barang selama tiap-tiap periode sehingga
MSB = MSC (2.1)
Pada gambar 2.1A, output yang efisien diperlihatkan pada titik dimana kurva MSB dan MSC berpotongan. Output efisien ini adalah Q*=15.000. Jika MSB>MSC, tambahan keuntungan bersih dari pengalokasian lebih banyak sumber daya untuk produksi barang setiap bulan menjadi mungkin.
Tambahan keuntungan bersih yang mungkin dari peningkatan output dari Q1 ke Q2 diwakili oleh area ABE. Ketika MSC>MSB, paling tidak satu orang bisa menjadi lebih baik tanpa merugikan orang lain dengan mengurangi output bulanan. Output Q2=20000 tidak efisien. Tambahan keuntungan yang bias didapat dengan mengurangi output dari Q2 ke Q* adalah area segitiga CED.
Pada output bulanan Q*, total kepuasan bersih (manfaat dengan biaya terkecil) dari penggunaan sumber daya untuk memproduksi barang adalah maksimum. Seperti ditunjukkan pada gambar 2.1B, pada output bulanan Q*, slope kurva TSC sama dengan slope kurva TSB. Pada output Q*, selisih antara dua kurva pada gambar 2.1B adalah maksimum. Selisih ini ditunjukkan dengan TSB-TSC, yaitu surplus TSB suatu barang atas TSC-nya. Ini adalah keuntungan bersih bulanan suatu barang. Memprodukssi lebih banyak barang setiap bulan sampai TSB sama dg TSC (di titik Z pada gambar 2.1B) akan menurunkan kepuasan total bersih bulanan.
Hal ini karena selisih antara TSB dan TSC menurun lebih banyak dari Q* unit yang diproduksi. Pada titik dimana TSB=TSC, Total Net Benefit suatu barang adalah nol. Memaksimalkan TSB suatu barang akan membutuhkan produksi dan penjualan yang diperluas tanpa batas. Ini mengikuti asumsi bahwa lebih banyak barang selalu membuat orang lebih sejahtera. Criteria efisiensi mempertimbangan TSB dan TSC suatu brg.

MARKETS, PRICES, AND EFFICIENCY CONDITIONS
Sistem pasar persaingan sempurna dapat mengakibatkan penggunaan sumber daya yang efisien dalam suatu perekonomian. Sebuah sistem pasar persaingan sempurna ada jika:
1. Semua sumber daya produktif dimiliki secara pribadi.
2. Semua transaksi bertempat di pasar, dan di setiap pasar yang terpisah penjual yang bersaing menawarkan produk standar untuk pembeli yang bersaing.
3. Kekuatan ekonomi tersebar dalam arti bahwa tidak ada pembeli atau penjual yang dapat mempengaruhi harga.
4. Semua informasi yang relevan tersedia secara bebas untuk pembeli dan penjual.
5. Sumber daya berpindah-pindah dan dapat secara bebas digunakan dalam setiap perusahaan.
Asumsikan bahwa pembeli dan penjual berusaha untuk memaksimalkan keuntungan mereka dari perdagangan dalam sistem tersebut. Pembeli memaksimalkan kepuasan yang mereka peroleh dengan menukarkan uang mereka dengan barang dan jasa di pasar dan penjual memaksimalkan keuntungan yang mereka peroleh dari menyediakan barang dan jasa bagi konsumen.
Ketika memutuskan berapa banyak barang yang dibeli,  pembeli mempertimbangkan MPB mereka sendiri, yang merupakan nilai dolar ditempatkan pada unit tambahan barang oleh konsumen individu. Apa yang mereka korbankan diukur dengan harga satu unit tambahan barang, yaitu, jumlah uang yang mereka lepaskan untuk bisa membelanjakan barang lain. Pembeli memaksimalkan keuntungan mereka dari perdagangan dengan menyesuaikan jumlah setiap barang yang mereka konsumsi sampai MPB yang diterima sama dengan harga, P.
P = MPB = MSB (2.2)
MPB yang diterima oleh konsumen yang membeli barang juga sama dengan MSB sutu barang, asalkan tidak seorang pun kecuali pembeli menerima setiap kepuasan ketika barang tersebut dikonsumsi. Perusahaan akan meningkatkan keuntungan setiap kali pendapatan yang diperoleh dari penjualan unit tambahan melebihi biaya produksi dan pnjualan unit tambahan tsb. MPC suatu output adalah biaya yang dikeluarkan oleh penjual untuk membuat satu unit tambahan output yang dapat dijual. Penerimaan tambahan yang diperoleh dari penjualan satu unit lebih tambahan adalah harga barang itu sendiri, dengan asumsi bahwa perusahaan dapat menjual sebanyak ia suka dengan harga pasar yang sedang berlaku. Produsen memaksimalkan keuntungan dari perdagangan dimana
P = MPC = MSC (2.3)
MPC output yang dikeluarkan oleh penjual adalah MSC, asalkan opportunity cost dari semua sumber daya yang digunakan dalam pembuatan produk termasuk dalam biaya total si penjual. Menggabungkan persamaan 2.2 dan 2.3 menjadi satu persamaan memberikan hasil sebagai berikut:
 (2.4)
Dimana  adalah marginal privat benefityang diterima oleh konsumen. Sebuah pasar persaingan sempurna, akan menghasilkan tingkat output dimana MPB = MPC. Jika konsumen hanya penerima manfaat ketika suatu barang dijual, dan penjual menanggung semua biaya pembuatan barang, Persamaan 2.4 menunjukkan bahwa MSB = MSC untuk brg tsb. Ekuilibrium pasar karena itu akan mencapai output yang efisien. Jika kondisi ini terpenuhi di semua pasar dan semua barang yang diperdagangkan di pasar, alokasi sumber daya secara keseluruhan dalam perekonomian akan memenuhi kriteria efisiensi.

When does market interaction fail to achieve efficiency?
Kemungkinan bahwa interaksi politik mungkin memberikan manfaat bersih yang dapat diperas dari sumber daya yang tersedia yg kemudian dapat dieksplorasi. Namun, tindakan politik tidak akan selalu menghasilkan keuntungan bersih. Kegiatan Pemerintah itu sendiri dapat menyebabkan inefisiensi.
Masalah mendasar yang menyebabkan inefisiensi dalam pasar kompetitif adalah bahwa harga tidak selalu sepenuhnya mencerminkan MSB atau MSC output. Hal ini sering terjadi karena sifat atau barang-barang tertentu, yang membuat mereka sulit untuk dikemas dan diperdagangkan dengan mudah di pasar.
Kegagalan pasar untuk memberi harga dan membuat barang-barang tertentu yang tersedia seperti pertahanan nasional dan perlindungan lingkungan menimbulkan tuntutan untuk produksi dan peraturan pemerintah.

Monopolistic power
Pasar juga akan gagal untuk menghasilkan tingkat output yang efisien ketika kekuasaan monopoli dilaksanakan. Sebuah perusahaan yang menjalankan kekuatan monopoli ketika mempengaruhi harga produk yang dijualnya dengan mengurangi output ke tingkat di mana harga yang di-set melebihi biaya marjinal produksi. Sebuah perusahaan monopoli memaksimalkan keuntungan pada tingkat output di mana pendapatan marjinal (MR) sama dengan MPC-nya. Hal ini diilustrasikan pada Gambar 2.2.
  
 Asumsikan bahwa MPC perusahaan monopoli mencerminkan nilai semua input yang digunakan untuk menghasilkan output tambahan dan karena itu mencerminkan MSC. Perusahaan monopoli akan menghasilkan output QM. Ini adalah output sesuai dengan titik A, di mana MR = MSC. Ketika banyak output yang tersedia, harga akan menjadi PM. Ini adalah MSB dari output tersebut, MSBM. Karena MR monopolis lebih kecil dari harga produk, MSC dari produksi juga akan lebih kecil dari harga. Oleh karena itu, pada tingkat output Qm, P=MSB=MSC, seperti diperlihatkan pada gambar 2.2. Efisiensi tidak tercapai karena MSB> MSC di QM.
Efisiensi dapat dicapai dengan memaksa pelaku monopoli untuk meningkatkan produksi sampai harga turun ke tingkat yang sama dengan MSC. Keuntungan bersih tambahan yang didapat dari peningkatan output dari QM ke Q * unit ditunjukkan oleh daerah segitiga ABE pada gambar 2.2. Ini merupakan manfaat sosial tambahan atas biaya sosial tambahan yang timbul dalam meningkatkan output sampai ke titik di mana MSB = MSC.
How taxes can cause losses in efficiency in competitive markets
Ketika suatu produk atau jasa dikenakan pajak, jumlah yang diperdagangkan dipengaruhi oleh pajak yang dibayarkan per unit serta MSC dan MSB dari item tsb. Pajak mendistorsi keputusan pelaku pasar. Misalnya, pajak penghasilan mempengaruhi pekerja keputusan membuat tentang alokasi waktu antara pekerjaan dan liburan.
Sebuah contoh sederhana menunjukkan bagaimana pajak dapat mencegah pasar kompetitif mencapai output yang efisien. Misalkan pasar untuk layanan telepon jarak jauh adalah persaingan sempurna. Grafik 2.3 menunjukkan kurva permintaan dan penawaran untuk jarak jauh layanan telepon.

 

Output ekuilibrium di pasar, sesuai dengan titik E, adalah 4 miliar unit pesan per bulan dan harga ekuilibrium adalah 5 sen per unit pesan. Output pasar adl efisien karena sesuai dengan titik di mana MSC layanan telepon jarak jauh sama dengan MSB-nya.
Sekarang anggaplah bahwa pemerintah memungut pajak 2 persen per unit pesan pada penjual jasa sambungan jarak jauh. Pengaruh pajak adalah untuk mengurangi pasokan layanan sebagai harga yang harus dibayar oleh produsen untuk memperluas layanan oleh satu unit harus sama dengan jumlah biaya pribadi marjinal layanan dan pajak per unit pelayanan, T.
Sebagai akibat dari adanya pajak yang menurunkan penawaran , titik ekuilibrium sekarang pada E'. Pada saat itu, harga layanan telepon telah meningkat menjadi 6 sen per unit pesan dan output ekuilibrium telah jatuh ke 3 miliar unit per bulan.

MARKET FAILURE: A PREVIEW OF THE BASIS FOR GOVERNMENT ACTIVITY
Kegagalan pasar untuk membuat barang dan jasa tersedia dalam kasus-kasus dimana MSB suatu barang lebih besar daripada MSC barang-barang atau jasa tersebut sering mengakibatkan tuntutan/permintaan untuk tindakan pemerintah.
Bentuk/penyebab kegagalan pasar untuk mencapai hasil yang efisien berikut ini biasanya digunakan sebagai dasar untuk merekomendasikan intervensi pemerintah di pasar atau penyediaan jasa pemerintah:
1. Pelaksanaan kekuatan monopoli di pasar.
Ketika pasar didominasi oleh hanya beberapa perusahaan atau oleh satu perusahaan, ada potensi untuk menjalankan kekuatan monopoli. Perusahaan yang menjalankan kekuasaan monopoli dapat menambah keuntungan mereka dengan menyesuaikan harga ke titik di mana MR sama dengan MPCnya tanpa takut pendatang baru masuk ke pasar. Untuk mencegah monopoli kontrol atas harga, pemerintah biasanya mengawasi pasar untuk memastikan bahwa hambatan masuk tidak bertindak untuk mendorong pelaksanaan kekuatan monopoli.

2. Pengaruh transaksi pasar pada pihak ketiga selain pembeli dan penjual.
Ketika transaksi pasar mengakibatkan efek kerusakan/kerugian bagi pihak ketiga yang tidak berpartisipasi dalam keputusan, hasilnya akan menjadi inefisiensi. Hal ini menyebabkan tuntutan kebijakan pemerintah untuk mengurangi efek kerusakan/kerugian dari transaksi pasar bagi pihak ketiga yang tidak berpartisipasi dalam keputusan tersebut.

3. Kurangnya pasar barang dengan MSB > MSC.
Dalam banyak kasus, barang dan jasa yang berguna tidak dapat diberikan secara efisien melalui pasar karena tidak mungkin atau sulit untuk menjual barang per unit. Manfaat dari barang-barang tersebut dapat dibagi saja. Barang-barang ini disebut barang "publik" untuk membedakannya dari barang pribadi yang dikonsumsi oleh individu dan yang manfaatnya tidak dibagi dengan orang lain yang tidak melakukan pembelian. Karakteristik yang membedakan barang publik dengan barang swasta adalah bahwa sejumlah tertentu barang tersebut dapat dinikmati oleh konsumen tambahan tanpa mengurangi manfaat kepada konsumen yang sudah ada. Pertahanan nasional adalah contoh dari barang publik.
Karakteristik lain dari barang publik adalah bahwa keuntungannya tidak dapat dengan mudah disembunyikan dari orang-orang yang memilih untuk tidak berkontribusi untuk membayar. Dalam banyak kasus, penyediaan barang oleh pemerintah dibenarkan karena keyakinan bahwa MSB melebihi MSC pada kuantitas yang dihasilkan jika barang tsb dipasok melalui pasar. Sebagai contoh, pemerintah penyediaan asuransi kesehatan, asuransi deposito, dan asuransi banjir secara umum.

4. Informasi yang tak sempurna
Kita sering menuntut agar pemerintah melakukan intervensi di pasar karena kita memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai risiko pembelian produk tertentu atau bekerja di pekerjaan tertentu. Sebagai contoh, kita bergantung pada pemerintah untuk menguji obat baru dan untuk mencegah penjualan produk berbahaya. Kita juga bergantung pada pemerintah untuk menetapkan standar keselamatan di tempat kerja.

5. Stabilisasi ekonomi
Ketidaksempurnaan Pasar, seperti upah kaku yg cenderung menurun, menimbulkan pengangguran yang berlebihan dalam menanggapi penurunan permintaan agregat. Pemerintah terlibat dalam kebijakan moneter dan fiskal dalam upaya untuk menstabilkan perekonomian untuk mengoreksi kegagalan pasar ini untuk memastikan kesempatan kerja penuh. Pemerintah juga berusaha untuk menghindari inflasi berlebihan dan tidak menentu yang dapat mengikis daya beli dan dapat mengganggu fungsi pasar keuangan.

EQUITY VERSUS EFFICIENCY
Banyak warga berpendapat bahwa hasil juga harus dievaluasi dari segi ekuitas, yaitu, dalam hal keadilan yang dirasakan dari suatu hasil. Para ekonom biasanya membatasi analisis pertanyaan mereka dari ekuitas untuk penentuan dampak kebijakan alternatif pada distribusi kesejahteraan di antara msyarakat.
Sebagai contoh, banyak orang khawatir tentang dampak kebijakan pemerintah terhadap kelompok-kelompok seperti orang miskin, lanjut usia, atau anak-anak.
The trade-off between efficiency and equity: a graphic analysis
 
 
Points on the utility-possibility curve give the maximum level of well-being for any one person, A, given the level of well-being of any other person, B. points E1, E2, and E3 are efficient. Point Z is unattainable. Point X is efficient. However, a movement from X to E3 will be opposed by A because it would make him or her worse-off.

The trade-off between equity and efficiency in a system of competitive markets.
Sebuah sistem pasar persaingan sempurna dapat diberikan nilai tinggi karena mampu mencapai efisiensi. Hasil yg efisien dalam sebuah sistem pasar adalah titik pada kurva batas kemungkinan utilitas. Dalam sebuah sistem pasar, pendapatan setiap orang akan tergantung pada jumlah sumber daya produktif yang dimiliki dan hasil yang diperoleh dari menjual jasa produktif kepada orang lain di pasar. Distribusi pendapatan akan menentukan kemauan dan kemampuan untuk membayar berbagai barang dan jasa yang dapat dihasilkan perekonomian dengan sumber daya dan teknologi yang tersedia.
Banyak kritik dari sistem pasar yg berpendapat bahwa hal itu tidak dapat diberikan nilai tinggi atas dasar kriteria ekuitas. Mereka mengeluh bahwa banyak peserta dalam sistem tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka yang paling dasar karena pendapatan rendah menyediakan mereka dengan kapasitas kecil untuk membayar barang dan jasa pasar. Kemiskinan di tengah-tengah kekayaan dianggap tidak adil oleh banyak orang. Sistem pasar melayani mereka dengan kemampuan untuk membayar, yang tergantung pada pendapatan.
Kritik terhadap sistem pasar juga berpendapat bahwa orang-orang miskin harus menerima transfer yang dibiayai oleh pajak yang dibebankan kepada anggota masyarakat yang lebih beruntung.

POSITIVE ANALYSIS TRADE-OFF BETWEEN EQUITY AND EFFICIENCY
Analisis positif dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dari kebijakan alternatif dalam mencapai setiap perubahan dalam distribusi pendapatan. Pendekatan positif mencoba untuk menjelaskan mengapa hasil yang efisien adalah, atau tidak, tercapai. Daripada merekomendasikan perubahan yang akan menghasilkan hasil yang efisien, upaya pendekatan positif untuk memprediksi apakah perubahan dalam kebijakan pemerintah atau belanja akan disepakati melalui lembaga politik yang ada.
Mengacu pada gmbr 2,5, orang A lebih sejahtera di titik X dibandingkan dengan titik E3, meskipun titik X memberikan manfaat sosial bersih agregat yg lebih kecil dalam perekonomian. Individu tidak peduli dengan manfaat sosial bersih. Sebaliknya, mereka memaksimalkan keuntungan bersih pribadi mereka. Trik dalam merancang kebijakan yang efisien adalah untuk membuat memaksimalkan keuntungan pribadi bersih bertepatan dengan memaksimalkan manfaat sosial bersih.
Salah satu masalah dalam menggunakan kriteria efisiensi sebagai alat normatif adalah bahwa jumlah sebenarnya dari perubahan alokasi yang akan memenuhi kriteria tersebut mungkin sedikit dan cepat habis. Kebanyakan perdebatan mengenai alokasi sumber daya (misalnya, bagaimana mengalokasikan sumber daya yang langka antara pengeluaran untuk pertahanan dan kegunaan lain) menimbulkan manfaat bagi beberapa kelompok dan kerugian kelompok lain.
Kriteria efisiensi, tegasnya, hanya dapat merekomendasikan perubahan hanya ketika ada yang memperoleh keuntungan (dan tidak ada pecundang) atau ketika gainers dapat mengkompensasi pecundang dengan biaya transaksi yang tidak melebihi keuntungan. Beberapa ahli teori normatif mencoba mengatasi masalah ini dengan menggunakan kriteria kompensasi, yang mencoba untuk mengukur nilai keuntungan bagi gainers dalam dolar dan membandingkannya dengan nilai dolar dari kerugian pecundang

2 komentar:

Nindia Marashinta mengatakan...

ijin copy . sangat membantu. terimakasih

Nindia Marashinta mengatakan...

ijin share. sangat membantu. terimakasih

Posting Komentar