Pages

Selasa, 01 Januari 2013

AGLOMERASI

Pengertian Aglomerasi

Aglomerasi menurut teori lokasi modern merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi aktifitas ekonomi, aglomerasi juga menjadi salah satu faktor disamping keunggulan komparatif dan skala ekonomi menjelaskan mengapa timbul daerah-daerah dan kota-kota (Soepono, 2002). Terdapat dua macam aglomerasi, yaitu aglomerasi produksi dan aglomerasi pemasaran (Soepono, 2002). Dikatakan aglomerasi produksi bilamana tiap perusahaan yang mengelompok/kluster atau beraglomerasi mengalami eksternalitas positif di bidang produksi, artinya biaya produksi perusahaan berkurang pada waktu produksi perusahaan lain bertambah.

Aglomerasi pemasaran adalah perusahaan-perusahaan dagang atau banyak toko mengelompok dalam satu lokasi. Ada eksternalitas belanja (shopping externality) yang dapat dinikmati yaitu penjualan suatu toko dipengaruhi oleh toko lain disekitarnya. Ada dua produk yang menimbulkan eksternalitas belanja, yaitu barang subtitusi tidak sempurna dan barang komplementer. Barang subtitusi tidak sempurna merupakan barang yang mirip namun tidak sama, pembeli membutuhkan perbandingan (comparison shopping) menyangkut corak, harga, kualitas dan merek sebelum memutuskan untuk membeli. Misalnya dalam membeli sepeda motor, ada Honda, Yamaha, Susuki, Kawasaki dan yang lain-lain. Barang komplementer adalah barang-barang saling melengkapi, misalnya kopi dan gula, CD dan CD Player, toko baju olah raga dengan sepatu olah raga, dan lain-lain.

Aglomerasi Industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan tertentu dengan tujuan agar pengelolanya dapat optimal. Gejala aglomerasi industri itu disebabkan karena hal-hal berikut :
  • Adanya persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak.
  • Melaksanakan segala bentuk efisiensi di dalam penyelenggaraan industri.
  • Untuk meningkatkan produktivitas hasil industri dan mutu produksi.
  • Untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan industri.
  • Untuk mempermudah kontrol dalam hubungan tenaga kerja, bahan baku, dan pemasaran.
  • Untuk menyongsong dan mempersiapkan perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik yang dimulai tahun 2020.
  • Melakukan pemerataan lokasi industri sesuai dengan jumlah secara tepat dan berdaya guna serta menyediakan fasilitas kegiatan industri yang berwawasan lingkungan.
Proses aglomerasi (pemusatan) industri keberhasilannya banyak ditentukan oleh faktor teknologi lingkungan, produktivitas, modal, SDM, manajemen dan lain-lain.

Pada Negara-negara yang sedang mengalami aglomerasi industri, terdapat dualisme bidang teknologi. Dualisme teknologi adalah suatu keadaan dalam suatu bidan ekonomi tertentu yang menggunakan tehnik dan organisasi produksi yang sangat berbeda karakteristiknya. Kondisi ini mengakibatkan perbedaan besar pada tingkat produktivitas di sektor modern dan sektor tradisional, seperti keadaan berikut ini :
  •  Jumlah penggunaan modal dan peralatan yang digunakan.
  •  Penggunaan pengetahuan teknik, organisasi, dan manajemen.
  • Tingkat pendidikan dan keterampilan para pekerja. 
Faktor-faktor ini menyebabkan tingkat produktivitas berbagai kegiatan sektor modern sering kali tidak banyak berbeda dengan kegiatan yang sama yang terdapat di Negara maju. Sebaliknya sektor tradisional menunjukkan perbedaan banyak karena keadaan sebagai berikut :
  • Terbatasnya pembentukan modal dan peralatan industri.
  •  Kekurangan pendidikan dan pengetahuan.
  •  Penggunaan teknik produksi yang sederhana.
  •  Organisasi produksi yang masih tradisional.

0 komentar:

Posting Komentar