Pengertian Aglomerasi
Aglomerasi menurut teori lokasi modern merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi aktifitas ekonomi, aglomerasi juga menjadi salah satu
faktor disamping keunggulan komparatif dan skala ekonomi menjelaskan
mengapa timbul daerah-daerah dan kota-kota (Soepono, 2002). Terdapat dua
macam aglomerasi, yaitu aglomerasi produksi dan aglomerasi pemasaran
(Soepono, 2002). Dikatakan aglomerasi produksi bilamana tiap perusahaan
yang mengelompok/kluster atau beraglomerasi mengalami eksternalitas
positif di bidang produksi, artinya biaya produksi perusahaan berkurang
pada waktu produksi perusahaan lain bertambah.
Aglomerasi pemasaran adalah perusahaan-perusahaan dagang atau banyak
toko mengelompok dalam satu lokasi. Ada eksternalitas belanja (shopping
externality) yang dapat dinikmati yaitu penjualan suatu toko dipengaruhi
oleh toko lain disekitarnya. Ada dua produk yang menimbulkan
eksternalitas belanja, yaitu barang subtitusi tidak sempurna dan barang
komplementer. Barang subtitusi tidak sempurna merupakan barang yang
mirip namun tidak sama, pembeli membutuhkan perbandingan (comparison
shopping) menyangkut corak, harga, kualitas dan merek sebelum memutuskan
untuk membeli. Misalnya dalam membeli sepeda motor, ada Honda, Yamaha,
Susuki, Kawasaki dan yang lain-lain. Barang komplementer adalah
barang-barang saling melengkapi, misalnya kopi dan gula, CD dan CD
Player, toko baju olah raga dengan sepatu olah raga, dan lain-lain.
Aglomerasi Industri yaitu pemusatan industri di suatu kawasan
tertentu dengan tujuan agar pengelolanya dapat optimal. Gejala
aglomerasi industri itu disebabkan karena hal-hal berikut :
- Adanya persaingan industri yang semakin hebat dan semakin banyak.
- Melaksanakan segala bentuk efisiensi di dalam penyelenggaraan industri.
- Untuk meningkatkan produktivitas hasil industri dan mutu produksi.
- Untuk memberikan kemudahan bagi kegiatan industri.
- Untuk mempermudah kontrol dalam hubungan tenaga kerja, bahan baku, dan pemasaran.
- Untuk menyongsong dan mempersiapkan perdagangan bebas di kawasan Asia Pasifik yang dimulai tahun 2020.
- Melakukan pemerataan lokasi industri sesuai dengan jumlah secara tepat dan berdaya guna serta menyediakan fasilitas kegiatan industri yang berwawasan lingkungan.
Proses aglomerasi (pemusatan) industri keberhasilannya banyak
ditentukan oleh faktor teknologi lingkungan, produktivitas, modal, SDM,
manajemen dan lain-lain.
Pada Negara-negara yang sedang mengalami aglomerasi industri,
terdapat dualisme bidang teknologi. Dualisme teknologi adalah suatu
keadaan dalam suatu bidan ekonomi tertentu yang menggunakan tehnik dan
organisasi produksi yang sangat berbeda karakteristiknya. Kondisi ini
mengakibatkan perbedaan besar pada tingkat produktivitas di sektor
modern dan sektor tradisional, seperti keadaan berikut ini :
- Jumlah penggunaan modal dan peralatan yang digunakan.
- Penggunaan pengetahuan teknik, organisasi, dan manajemen.
- Tingkat pendidikan dan keterampilan para pekerja.
Faktor-faktor ini menyebabkan tingkat produktivitas berbagai kegiatan
sektor modern sering kali tidak banyak berbeda dengan kegiatan yang
sama yang terdapat di Negara maju. Sebaliknya sektor tradisional
menunjukkan perbedaan banyak karena keadaan sebagai berikut :
- Terbatasnya pembentukan modal dan peralatan industri.
- Kekurangan pendidikan dan pengetahuan.
- Penggunaan teknik produksi yang sederhana.
- Organisasi produksi yang masih tradisional.

0 komentar:
Posting Komentar